Dari Bahan Daur Ulang Desainer Australia Kembangkan Fashion
Dari Bahan Daur Ulang Desainer Australia Kembangkan Fashion. Industri fashion tak punya kebiasaan untuk menggunakan kembali,
mengurangi atau mendaur ulang bahan baku (3R). Namun di Australia,
prinsip 3R sedang digalakkan oleh pelaku industri tersebut.
• Industri fesyen selama ini dianggap tidak sadar akan pemborosan
• Ada kecenderungan yang muncul menuju mode berkelanjutan
• Festival Fesyen Adelaide tahun ini menampilkan pakaian yang terbuat dari sisa bahan
Namun di balik layar dunia mode Adelaide,
semakin banyak desainer yang mencoba mengubah stereotip itu dan berusaha
mewujudkan industri yang bebas limbah.
“Dari luar, kami semacam dilihat sebagai opsi alternatif untuk fesyen, tetapi bagi kami tidak ada alternatif,” katanya.
“Anda mengabaikan gagasan garmen dalam segala hal yang Anda buat tetapi Anda juga menelusuri rantai pasokan Anda sejauh yang Anda bisa.”
“Dan itu bukan hanya tentang menjadi merek yang berkelanjutan, ada begitu banyak di luar sana yang bisa diambil dari limbah dan dibuat menjadi sesuatu yang diinginkan lagi.”
Terlepas dari adanya gerakan menjauh dari “fesyen cepat saji”, peluncuran dan festival mode kelas atas masih berkisar tentang desain terbaru dan kain terbaru.
Meski demikian, tahun ini, Festival Mode Adelaide akan mengubah tren, menempatkan kreasi daur ulang, vintage (kuno) dan kreasi dari sisa bahan baku ke panggung busana.
Desain sedang digarap menggunakan bahan baku sisa.
Sisa bahan baku dianggap tabu dalam fesyen
Duff, bersama dengan sejumlah perancang dan penggemar karya vintage Adelaide lainnya, sedang merancang koleksi baru untuk acara tersebut menggunakan stok mati, istilah yang diberikan kepada sisa bahan baku atau kelebihan pasokan kain dan hiasan yang dibuang rumah-rumah mode.
Ini akan menjadi bagian utama dari acara Festival Fesyen Adelaide, Slow Saturday, yang akan menampilkan desain lokal yang berkelanjutan dan termasuk diskusi serta lokakarya seputar mode ramah lingkungan.
“Kami benar-benar mengeksplorasi ide sisa bahan baku dan mengapa itu dikelilingi anggapan tabu dan kami justru ingin merayakannya,” ujar Duff.
“Kami benar-benar beruntung bahwa Festival Fesyen Adelaide telah mendukung program ini, tetapi bagi kami, kami melihatnya sebagai perubahan tak terelakkan yang akan dituju oleh industri ini.”
“Anda melihat merek seperti Adidas yang baru-baru ini mengumumkan bahwa dalam enam tahun ke depan mereka benar-benar menghilangkan plastik murni dari rantai pasokan mereka sehingga ini bukan lagi ide kelas dua.”
Penggemar gaya vintage atau kuno, Emily Sheahan, mengatakan limbah di industri ini “sangat besar” dan ia ingin menjadi bagian dari perubahan.
“Jika kita memulai pembicaraan tentang mengapa hal itu terjadi maka kita juga bisa mengubahnya ke arah itu dan itulah sebenarnya konsep ini,” ujarnya.”Cukup merendahkan bahwa itu benar-benar dan sebenarnya dibicarakan.”
Comments
Post a Comment